• FYI

    Sekilas Tentang Gunung Dempo

    Sambil menunggu berita dari anggota aktif di kampus, tentang kiprah dan kegiatan UKL terkini, maka admin sajikan artikel kiriman dari Kang Edi Emir'92 tentang Gunung Dempo. Tulisan yang Anda baca sekarang adalah bagian pertama dari dua artikel yang telah admin terima. Sambungannya akan dimuat pada kesempatan mendatang :) Semoga bermanfaat...

    Gunung Dempo adalah gunung api tertinggi di Sumatera Selatan, menjulang antara Bukit Barisan dan Pegunungan Gumai. Ketinggian puncaknya yang disebut Gunung Merapi adalah 3173 m dari atas permukaan laut atau lebih kurang 3900 m diatas dataran tinggi Pasemah. Lereng-lerengnya sebelah Barat laut, Utara, Timur laut, Timur Tenggara dan Selatan bentuknya teratur dan menurun sampai kakinya, sedangkan lereng sebelah barat bentuknya tidak teratur, kemudian menyambung dengan Gunung Bungkuk - Gunung Mandiangin.

    Gunung Dempo dan Gunung Bungkuk – Mandiangin dipisahkan oleh sebuah pelana yang tingginya 1527 m dari atas permukaan air laut. Batas penyebaran Gunung Dempo ke arah barat laut dan utara sampai Air. Lintang kanan – Air Lintang kiri, ke arah timur laut dan timur sampai Air Dendan dan Air Selangis (Kecamatan Jarai – Pagar Alam ).

    Jalan mobil Pagar Alam Tanjung Sakti adalah kaki Gunung Dempo sebelah tenggara, selatan dan barat daya. Dari arah tenggara gunung tampaknya hanyalah sebuah kerucut, sampai puncaknya ditutupi hutan yang menghijau. Tetapi dari arah timur ( Pagar Alam), timur laut dan utara tampak dua puncak yaitu puncak Dempo dan puncak Merapi. Lubang kawah Gunung Merapi tampak dari jauh, dari arah barat laut yaitu dari Muara Pinang.

    Menurut Stehn (1934) puncak-puncak Gunung Serpeh (2863 m), Gunung Gentingtoi dan Gunung Kumbang (2862) adalah sisa gunung api tua. Menurut Neumann van Padang (1951), pada fase pertama kegiatan vulkanik atau letusan-letusannya berpindah-pindah dari arah barat ke timur, jadi sebelah barat adalah bagian gunung api yang tertua atau kawah sebelah barat lebih tua dari kawah sebelah timur. Pada fase kedua letusannya berpindah-pindah dari arah timur – menenggara kearah barat-barat laut. Di puncak Gunung Dempo terdapat 7 buah kawah (lubang letusan), yaitu Kawah I – VII, berurutan dari yang tertua ke yang muda.

    Kawah yang tertua (1) batas-batasnya sebelah selatan, barat dan barat laut masih tampak, demikian pula sebelah utara- timur laut. Sebelah timur tidak tampak karena tertimbun oleh bahan-bahan hasil letusan baru (lebih muda), sedangkan sebelah tenggara rusak karena terbentuknya kawah yang lebih muda. Gunung Serpeh, Gunung Gentingtoi dan Gunung Kumbang adalah batas kawah 1 sebelah barat. Menurut peta topografi garis tengah kawah ini kira-kira 3 km.

    Kawah II terjadi sebelah tenggara kawah I. Batas-batasnya yang masih tampak yaitu sebelah timur dan tenggara. Pinggiran kawah ini tampak dari perkebunan Dempo, titik tertingginya adalah 3049 m dan oleh penduduk disebut Gunung Dempo. Batas-batas kawah sebelah baratnya tidak tampak karena tertimbun bahan-bahan hasil letusan kawah IV, sebelah utaranya hilang karena tertimbun bahan-bahan hasil letusan kawah III dan IV.

    Menurut Stehn, garis tengah kawah II diperkirakan 1150 m. Aliran–aliran lava yang tersingkap di sekitar perkebunan Dempo mungkin berasal dari kawah II. Dasar kawahnya masih tampak jelas, merupakan dataran yang disebut dataran Sawah itu, di sini banyak mata air dan sungai-sungai kecil (alur-alur). Sungai-sungai kecil ini kemudahan bergabung dan masuk A. Betung.

    Kawah III yang tampak hanya sebagai pematang berbentuk melengkung. Garis tengah kawah ini menurut dugaan Stehn lebih kurang 600 meter. Kawah IV muncul di sebelah atas dataran Sawah. Garis tengahnya kira-kira 750 m. di sebelah utara kawah ini kea rah lereng luar, terdapat jurang yang dalam. Jurang ini adalah hulu dari A.

    Pinggiran kawah IV sebelah barat-barat laut rusak akibat letusan kawah V. Kawah V mempunyai sebuah danau kawah yang terbuka ke arah A. Bayau lahar letusan masa lampau menyebar kearah A. Bayau dan melanda daerah-daerah datar seperti halnya di G. Kelut (Stehn, 1934).

    Kawah VI adalah danau kawah yang termuda sekarang. Letusan-letusan lampau yang tercatat dalam sejarah adalah letusan dari kawah ini. Kawah VII terletak di lereng luar sebelah utara pada pematang antara jurang Air Gaung kecek dan Air Bayau. Garis tengahnya utara-selatan 140 m, timur-barat 100 m.

    No comments:

    Post a Comment

    Diklatsar

    Inspirasi

    Antara Kita