• FYI

    Kisah Para Penyelundup

    Empat belas anggota Tim Ekspedisi Pemanjatan Tebing Gunung Daya, Kalbar, berangkat dari Bandung pada masa liburan kuliah di sekitar bulan Juli 1988. Meeting point untuk Tim, sembari pengecekan ulang peralatan dan logistik lainnya di Kota Bandung, sebelum berangkat ke Jakarta, adalah kediaman Kang Lucky Indrabudhi di Jl. Anggrek, Bandung.

    Menjelang siang, tim berangkat dari Kota Bandung menggunakan 4 buah mobil (termasuk 1 elf dari Fapet Unpad) dan tiba di kediaman Kang Herry Hykmanto di daerah Kalibata, Jakarta Selatan, selepas magrib. Baru keesokan harinya, tim direncanakan bertolak ke Pontianak melalui pelabuhan Sunda Kelapa.

    Tim malam itu bermalam di rumah Kang Herry sekaligus checking terakhir sebelum berangkat.
    Satu hal yang masih lekat dalam ingatan, adalah di rumah Kang Herry malam itu nyamuknya banyak sekali. Mungkin itulah rupanya penyebab mengapa Kang Herry Hykmanto kemudian punya panggilan "Herry Nyamuk".

    Malam itu, Kang Herry sibuk sekali. Tampaknya ada sesuatu yang kurang beres. Ternyata, sang trip leader berusaha memastikan transportasi tim menuju pulau Kalimantan, yang ternyata sedikit "breaking the rule" dengan membeli tempat di sebuah kapal barang yang seharusnya tidak boleh mengangkut penumpang. Ketika hari kemudian semakin malam, kami pun beristirahat.

    Ketika sedang nikmat terlelap, tiba-tiba Kang Herry membangunkan kami semua, sekitar jam 03.30. Ternyata, sudah tersedia 2 unit minibus (seperti angkot) yang akan membawa kami ke tempat pemberangkatan.

    Operasi senyap. Semua serba sembunyi-sembunyi seperti suatu usaha penyelundupan saja. Bagaimana tidak, akhirnya kita tahu jika kami berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa, pelabuhan kapal barang. Bayangkan, untuk mengelabui syahbandar, tim harus berlari satu persatu dengan membawa perlengkapan dari gudang ke sebuah kapal barang di kegelapan malam. Jaraknya 100 meteran, dan kami begitu menikmati aksi berlari ini.

    Kami tidak tahu, pihak syahbandar tidak melihat atau sebenarnya melihat tapi pura-pura tidak melihat. Kami berlari menyelinap bak pasukan komando. Yang jelas, kami semua sampai di geladak sebuah kapal barang yang bernama lambung "Kumala Eka".

    Kami, para penyelundup itu, kini siap mengarungi lautan menuju pulau Kalimantan. Dan kisah ekspedisi pun dimulai....

    (Dikisahkan oleh Penta Y. Hadi, Lucky Indrabudi dan Johny Sugana - Anggota Team Ekspedisi Gunung Daya. Editor: Adri, Yzk)

    No comments:

    Post a Comment

    Diklatsar

    Inspirasi

    Antara Kita