• FYI

    Hugh Herr, Dari Seorang Pendaki Jadi Ahli Prostesis

    Ketika Hugh berusia delapan tahun, ia berhasil mendaki puncak pertamanya, Gunung Temp dengan ketinggian 11.627 kaki. Ia pun dianggap sebagai salah satu pendaki yang paling menjanjikan. Tapi, pada usia 17 tahun, sebuah tragedi mengerikan terjadi.

    Hugh Herr (pic © MIT News)
    Ketika Hugh berusia delapan tahun, ia berhasil mendaki puncak pertamanya, Gunung Temp dengan ketinggian 11.627 kaki. Ia pun dianggap sebagai salah satu pendaki yang paling menjanjikan. Tapi, pada usia 17 tahun, sebuah tragedi mengerikan terjadi.

    Karena badai salju yang parah, Hugh dan temannya terjebak di pegunungan yang dingin dan mereka tidak bisa keluar selama 3 hari. Selama masa itu, mereka mengalami frostbite atau radang dingin parah. Kedua kaki Hugh pun harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya.

    Setelah operasi, Hugh berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia pasti akan kembali ke pegunungan. Begitulah kariernya dalam prostetik atau pembuatan alat bantu gerak dimulai.

    Awalnya, ia membuat prostesis untuk dirinya sendiri dari bahan improvisasi namun tidak nyaman. Kemudian dia memutuskan untuk memilih jalur sains dan berhasil lulus dari tiga universitas, yang terakhir adalah Harvard, tempat Hugh Herr lulus dengan gelar PhD di bidang biofisika.

    Kini, Hugh Herr adalah kepala kelompok penelitian di laboratorium MIT Media Lab, dimana ia mengembangkan prostesis kaki bionik.

    Sumber tulisan: detik.com

    No comments:

    Post a Comment

    Diklatsar

    Inspirasi

    Antara Kita