• FYI

    Cerita Singkat Di Peternakan Domba Tangkas

    Kegiatan Sosial Pedesaan yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Diklat UKL XXIX. Kami dibagi ke dalam 3 kelompok yang diberikan komoditas berbeda. Aku dan Fairus berada di kelompok 2 mendapatkan komoditas Domba Garut. Pemilik peternakan domba tersebut bernama Ujang Timi yang bertempat tinggal di RW 07. Kami harus menemukan alamat dan rumah bapak Ujang Timi sendiri.

    Awal perjalanan menuju desa Cileles bersama rekan dari Basecamp, kemudian bertanya pada alamat pada warga sekitar. Awalnya warga menunjukkan alamat kelompok lain di RW 06. Lalu kami mencari alamat menuju RW 07, kami diantar oleh seorang warga hingga sampai di rumah pak RW. Kami bertemu dengan Pak Azis sebagai ketua RW 07 dan meminta izin untuk berkegiatan di daerahnya, namun beliau menyarankan untuk meminta izin kepada RT. Kami pun pergi menuju rumah Pak Ndin sebagai ketua RT yang tidak jauh dari rumah Pak RW untuk meminta izin. Setelah mendapatkan izin, kami menuju rumah Pak Ujang. Tidak sulit untuk menemukan rumah bapak Ujang karena bertempat di pinggir jalan dan banyak orang yang kenal dengan beliau sebagai tokoh masyarakat.

    Kami bertemu dan memperkenalkan diri kepada Bapak Ujang serta memohon izin untuk berkegiatan dengan beliau mengenai peternakannya. Bapak Ujang menyambut kami dengan ramah, beliau banyak menceritakan tentang pengalaman dan peternakannya. Beliau mengatakan bahwa sudah lama beternak domba garut. Awalnya beliau memiliki 28 ekor domba, namun kini hanya 8 ekor saja. Hal itu disebabkan karena hanya beliau sendiri yang mengurus domba dan faktor usia yang sudah cukup tua.

    Setelah mengobrol banyak, kami mengikuti pak Ujang memandikan domba lalu menjemurnya. Sambil menunggu domba berjemur, pak Ujang memperkenalkan domba-dombanya yang lain. Beliau mengeluarkan kedua dombanya yang akan diikutkan dalam lomba adu ketangkasan esok hari. Kedua domba tersebut dijemur kemudian dimasukkan kembali ke dalam kandang dan diberi pakan berupa hijaun dari rumput dan campuran tumbuhan lainnya bersamaan dengan domba yang lainnya juga.

    Pada pukul 10.00 kami ditawarkan jamuan makan, lalu kami makan bersama dengan bapak Ujang. Setelah makan, kami pergi mencari rumput untuk ternak, kami berdua mencoba mengarit rumput secara bergantian hingga rumput terkumpul banyak. Kami meng ’arit’ rumput hingga pukul 12.15 tepat pada waktu dzuhur. Kami kembali ke kandang untuk menyimpan rumput dan memberi makan domba. Pak Ujang biasanya memberi makan domba 3 kali dalam satu hari, pengambilan rumput dilakukan dua kali satu hari namun pada hari ini beliau mengambil 3 kali karena esok akan ada lomba adu tangkas, jadi beliau menyediakan persiapan.

    Pengambilan rumput dilanjutkan pukul 14.30 di kebun dekat rumah pak Ujang. Pengambilan tidak terlalu banyak karena sebelumnya sudah mengambil banyak. Pak Ujang mengajak kami ke Puri pada sore hari untuk menyiapkan acara perlombaan besok karena beliau merupakan panitia dari kegiatan tersebut. Setelah mengambil rumput, kami istrahat sejenak untuk persiapan pergi ke Puri, kami diajak makan bersama anak bapak Ujang yaitu Teh Ina. Selesai makan dan mandi, kami berangkat menuju Puri.

    Sebelum ke Puri, kami mengunjungi rumah pak Agus untuk menemui kelompok Assidik lalu pergi bersama menuju Puri. Karena persiapan di Puri sudah selesai, kami berangkat menemui rumah ketua komunitas peternak domba di Narongtong. Di sana terdapat domba-domba yang besar termasuk kelas A, yang menjadi favoritku domba yang bernama Mio. Tak lama kami pergi menuju rumah pak Dede untuk mengunjungi kelompok Tomi, ternyata Tomi tidak ada di sana lalu kami kembali menuju rumah pak Agus. Di sana sudah ada kelompok Tomi, jadi kami memeutuskan untuk tidur di rumah pak Agus bersama 3 kelompok yang tadinya akan merencakan acara api unggun dan membakar ayam bersama.

    Pagi hari, kami kembali ke rumah masing-masing untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya. Kami melakukan persiapan menuju ke Puri, lalu kami pergi berjalan kaki menuju Puri dan domba milik pak Ujang menyusul diantarkan menggunakan mobil. Sampai di Puri, sudah banyak orang yang membawa dombanya untuk diikutsertakan dalam lomba adu tangkas. Pada pukul 10.00, perlombaan baru dimulai. Kami menonton perlombaan tersebut, untuk pertama kalinya aku menonton jadi rasanya takut dan kaget namun setelah melihat beberapa putaran menjadi sudah biasa. Pada pukul 12.00 kami izin pulang untuk makan siang di rumah. Kami beristirahat hingga pak Ujang datang. Hingga akhirnya panitia datang menjemput kami.

    Data Singkat:
    Nama Peternak : Bapak Ujang Timi
    Komoditas : Domba Garut
    Latar Belakang : Peternakan turunan
    Usaha Sampingan : -
    Penghasilan : -

    UKL – XXIX – AM – 003

    No comments:

    Post a Comment

    Diklatsar

    Inspirasi

    Antara Kita